Kamis, Juli 25, 2013

Pancasila Untuk Semua

PDIP.kabmalang.com -
Pancasila Untuk Semua


Sejak tahun 1928, saat Sumpah Pemuda, kita sudah mengetahui bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural. Saat itu para pemuda-pemudi dari berbagai daerah merumuskan sebuah sumpah sebagai pengikat keberagaman, yaitu tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yaitu Indonesia. Namun saat Indonesia sudah mau merdeka, kita memerlukan dasar Negara yang akhirnya dibahas pada sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada sidang itulah, dan tepatnya pada 1 Juni 1945, Pancasila lahir sebagai dasar Negara Indonesia.
Bung Karno pada pidatonya tanggal 1 Juni 1945 menyebutkan kalimat berikut:
“Negara Indonesia bukan Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan Negara ‘semua buat semua’, ‘satu buat semua, semua buat satu’”.
Jadi sejak awal sudah tegas bahwa walaupun bangsa Indonesia sangat plural tapi kita adalah satu kesatuan yang disatukan oleh Pancasila. Ucapan Bung Karno tersebut tercermin kembali saat almarhum Bung Franky menuliskan “Pancasila rumah kita, rumah kita semua”. Negara ini dibangun di atas keberagaman dan menjadi unik karena Pancasila.
Sebenarnya sudah tidak perlu diperdebatkan bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Sebagai ideologi, Pancasila itu memiliki tiga fungsi utama. Pertama adalah integratif, yaitu sebagai nilai-nilai yang memberi identitas dan mempersatukan seluruh komponen bangsa. Kedua adalah motivatif, yaitu mendorong dan memberi semangat dan arah bagi perkembangan dinamika politik, ekonomi dan sosial. Ketiga adalah inspiratif, yaitu menjadi sumber inspirasi dalam menjawab tantangan dan menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.
Saat ini yang diperlukan adalah bagaimana melaksanakan Pancasila. Pembahasan memang diperlukan tapi orientasinya tetap pada pelaksanaan. Sebab pembahasan tanpa pelaksanaan sama saja kita menjadi “Tuna Pancasila”.  Usaha Kompas dalam edisi 27 Mei 2011 yang dalam bagian Fokus mengedepankan topik “Membumikan Pancasila”, adalah salah satu contoh nyata bagaimana media massa dapat berperan dalam pelaksanaan Pancasila. PDI Perjuangan juga terus mendorong agenda-agenda yang berfokus pada pelaksanaan Pancasila, seperti usaha kami untuk mendorong RUU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) karena RUU ini adalah perwujudan dari sila ke-lima yaitu “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Sila ke-lima ini juga menjadi sebuah pernyataan bahwa Pancasila memang untuk semua. Bukan hanya bagi daerah, suku, dan kelompok tertentu tapi bagi seluruh rakyat Indonesia. Ingat bahwa Pancasila digali dari bumi pertiwi Indonesia. Para pemimpin Negara ini telah menyatakan kembali bahwa Pancasila adalah faktor pengikat untuk Bangsa Indonesia. Jadi sekarang kita tinggal melaksanakannya.
Pelaksanaan Pancasila ini penting bukan hanya supaya kita tidak menjadi “Tuna Pancasila” tapi juga supaya rakyat Indonesia merasakan manfaat dari Pancasila. Makin dilaksanakan dengan benar maka manfaat Pancasila makin dirasakan oleh rakyat. Makin rakyat merasakan manfaat Pancasila maka makin kukuh posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang integratif, motivatif dan inspiratif.
Aspek pelaksanaan sebenarnya sudah terkandung dalam Pancasila. Ingat bahwa dalam pidato 1 Juni 1945 Bung Karno menyebutkan bahwa bila Pancasila diperas menjadi Eka Sila, atau satu sila, maka itu adalah gotong royong. Karena Negara Indonesia adalah Negara gotong royong. Faham gotong royong sendiri adalah faham yang aktif dan menggambarkan sebuah pekerjaan. Jadi kita perlu secara bergotong royong melaksanakan Pancasila dan bukannya sendiri-sendiri. Sejarah sudah membuktikan bahwa perjuangan yang dilakukan sendiri-sendiri pasti gagal.
Sayangnya masih ada kelompok yang masih mau berjuang sendiri dan melawan fakta sejarah. Untuk menghadapi mereka memang kita harus tegas tapi kita jangan sampai membuat mereka menjauh. Bila kita bisa menunjukkan kepada mereka manfaat yang dihasilkan dari melaksanakan Pancasila maka mereka akan yakin dengan Pancasila. Apa yang kita perjuangkan dengan Pancasila bukan pemaksaan tapi pemersatuan untuk menjawab tantangan bangsa dengan perilaku laksana Pancasila yaitu gotong royong.
Sudah saatnya Pancasila dilaksanakan dengan perilaku kita yang laksana Pancasila, serta jelas dan nyata.
Puan Maharani
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga; Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Komisi VI
*) Disampaikan di acara Sarasehan Budaya Fraksi PKS “Pancasila Sebagai Modal Sosial Bangsa dan Konsensus Nasional dalam NKRI”, tanggal 15 Juni 2011 di Jakarta

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang

Arsip Blog