Rabu, Januari 26, 2011

Nasdem Organisasi Terlarang ???

Partai.mestimoco.com - Sekjen Nasional Demokrat (Nasdem) Syamsul Muarif menyesalkan adanya parpol yang melarang anggotanya masuk Nasdem. Menurut dia parpol seharusnya tak khawatir, karena Nasdem tak akan menjadi parpol dan menjadi saingan mereka.

"Apa dasarnya melarang masuk Nasdem, apa kita ini organisasi terlarang," ujar Syamsul saat jumpa pers usai pengukuhan pengurus Nasdem wilayah Jawa Barat di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Selasa (25/1/2011).

Syamsul mengatakan harusnya parpol merasa senang, karena jika seseorang bergabung dengan banyak organisasi, maka wawasannya luas dan tidak akan menjadi pribadi yang egois.

"Jika ada parpol yang melarang masuk ke Nasdem, itu paradigma yang ingin diperbaiki," cetusnya.

Syamsul membeberkan pihaknya akan segera berdialog dengan parpol untuk menghapus anggapan Nasdem akan menjadi parpol. "Pada tanggal 30 Januari mendatang, Nasdem akan menggelar simposium penutupan dan tanggal 31 gelar rapim, di dalamnya tidak akan dibahas AD ART untuk perubahan Nasdem jadi parpol," katanya.

Sekjen Golkar Idrus Marham mengingatkan anggotanya yang masih berada di Nasdem untuk keluar. Menurutnya jika masuk Nasdem, berarti gugur keanggotannya dari Partai Golkar.

Idrus juga mengimbau agar anggotanya fokus dengan kerja parpol. Ia meminta aggotanya tidak terpancing dengan ormas-ormas di luar Golkar.
(ern / H2o)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Rabu, Januari 12, 2011

BERITA : Gerindra Mulai Rangkul PDIP

Partai.mestimoco.com - Seolah tak mau kalah dengan manuver partai besar terkait calon presiden 2014, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mulai menjual Prabowo Subianto menjadi capres resmi Gerindra kepada partai lain.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra) dalam Pilpres 2014. Hanya bedanya, dalam pilpres mendatang Prabowo akan mencalonkan diri menjadi presiden.
Sedang dalam Pilpres 2009, mantan pangkostrad tersebut menjadi cawapres mendampingi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. “Komunikasi berjalan dengan baik dengan PDIP. Semuanya nantinya akan tergantung dinamika politik dan kami berharap masih bersama PDIP,” kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Selasa (11/1).
Selain membuka diri dengan PDIP, menurut Fadli Zon, Gerindra juga telah membangun komunikasi dengan partai lainnya. Dia berharap PDIP mau mendukung langkah Gerindra mengusung Prabowo menjadi calon Presiden.
Ditambahkan pula, saat ini komunikasi soal calon presiden masih sangat terbuka, sehingga opsi yang diajukan Gerindra bisa dikomunikasikan.
Fadli yakin komitmen yang pernah dibangun dengan PDIP tidak akan luntur hingga 2014. Dia percaya PDIP bisa menjaga hubungan baik dengan partainya. “PDIP itu sangat menghormati Mbak Mega dan hingga saat ini beliau masih satu kata dengan perbuatan,” jelasnya.
Dia menyadari, saat ini masih terlalu pagi untuk melempar wacana soal pilpres. Karena pilpres juga masih jauh, yakni 2014. Namun, pembiacaraan terkait pilpres sudah mulai terasa.
“Karena rakyat membutuhkan pemimpin tegas, yang bisa mengatasi persoalan bangsa. Makanya Gerindra akan berupaya keras untuk mengusung Pak Prabowo,” urainya.
Prabowo menyatakan bakal maju menjadi presiden dalam Pilpres 2014 ketika berbicara di depan kadernya dalam acara peresmian Kantor DPD Partai Gerindra Jatim di Jl Dukuh Kupang Baru, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga meminta kadernya di bawah untuk menyukseskan langkahnya. Bahkan, Jatim akan dijadikan lumbung suara bagi Partai Gerindra.
Enggan Menjawab
Namun, Prabowo Subianto enggan menanggapi isu adanya kesepakatan tertentu antara dirinya dengan Megawati Soekarnoputri menghadapi Pilpres 2014. Dia mengatakan, tahapan pilpres masih lama.
“Nanti saja, masih jauh 2014,” ujar Prabowo usai peringatan HUT ke-38 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (10/1).
Di internal PDIP sendiri dorongan sejumlah tokoh PDIP untuk mengusung kembali Megawati Soekarnoputri sangat kuat. Mega menegaskan, membicarakan calon presiden 2014 saat ini belum revelan.
“Saya tadi bilang kenapa sih terburu-buru, mbok pikirin kenapa harga cabai naik,” kata Mega. (Surya)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Rabu, Januari 05, 2011

PAN : Capres Muda Ok Jika Sekualitas Bung Karno

Partai.mestimoco.com -

TJATUR SAPTO EDY/IST
  

RMOL. Usia muda tidak bisa dijadikan patokan untuk Capres 2014.

"Yang mesti jadi patokan dan utama adalah track record, integritas, acceptability dan solidarity maker," kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Tjatur Sapto Edy, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Rabu, 5/1).

Tjatur tidak mempermasalahkan batasan usia jika memang ditemukan capres dari kalangan muda yang berkualitas.

"Tidak masalah kalau memang ditemukan orang-orang sekualitas Bung Karno, Pak Harto, Obama atau Clinton, yang berjuang dari bawah. Presiden usia 40-an tentu ok, tetapi banyak juga presiden tua tetap berprestasi," demikian Tjatur.
Sebelumnya (Selasa, 4/1), Ketua Dewan Pertuimbangan Pusat PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, mewacanakan agar Capres 2014  diisi kalangan muda dengan usia antara 40 sampai 50 tahun. [yan]

Sumber : http://www.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=14011


Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

GERINDRA : Kritik Disorientasi Parpol

Partai.mestimoco.com -
  
RMOL. Kehidupan kepartaian di Indonesia tidak menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kepentingan rakyat banyak, apalagi rakyat kecil, tapi lebih pada kekuasaan.

"Periode kedua kepresidenan SBY baru setahun, tapi partai-partai lebih sibuk memikirkan bagaimana menambah kursi DPR-nya ke depan, bagaimana mempersiapkan calon presidennya tahun 2014 mendatang," ujar politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 1/5).

Martin melihat saat ini hampir tidak ada partai yang membuat program atau agenda utama berupa evaluasi sampai sejauh mana partai memperjuangkan pembangunan kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi, dan penegakan hukum secara serius di tahun yang lampau.

"Apakah partainya sudah sungguh mendorong Pemerintah menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran? Sudah berusaha menekan pemerintah agar mengurangi kemiskinan dan memberdayakan petani, nelayan, buruh dan pedagang kaki lima?" kritiknya.

Anggota Komisi III DPR ini menyebut fokus perhatian Parpol pada kekuasaan sebagai ironi kebangsaan. Ia berharap kekuatan rakyat mendorong partai-partai politik mengubah orientasi politiknya.

"Jangan rakyat untuk partai, tapi partai untuk rakyat," tegasnya.[ald]

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

PDI Perjuangan : Kader Ingatkan Jas Merah

Partai.mestimoco.com -
"Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," itulah sepenggal kata dari sang proklamator Soekarno saat berorasi di hadapan rakyat. Kalimat tersebut seakan terus terngiang di telinga sejumlah kader PDI Perjuangan, yang tak lain kader besutan putrinya Megawati Soekarnoputri.

Kini, kata-kata tersebut kembali dilontarkan seorang kader senior PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning Proletariyati, guna menanggapi wacana koalisi antara PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat. Berikut petikan wawancara Ribka dengan okezone, Selasa (12/5/2009).

Bagaimana tanggapan anda tentang wacana koalisi antara PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat?

Sebagai kader saya jelas tidak setuju. Pemilu saat ini masih meninggalkan banyak borok, baik soal DPT, golput, dan sebagainya. Seharusnya masalah itu dulu yang diselesaikan, bukannya koalisi.

Apa alasan anda menolak koalisi?

Secara ideologis, PDI Perjuangan sangat berbeda dengan Partai Demokrat. PDI Perjuangan memiliki azas Pancasila Bung Karno 1 Juni, sedangkan Partai Demokrat hanya Pancasila saja. Itu salah satunya, sedangkan alasan lainnya masih banyak lagi.

Siapakah tokoh PDI Perjuangan yang bersikukuh berkoalisi dengan Demokrat?

Ada beberapa pihak yang bersikukuh. Mereka adalah orang baru di PDI Perjuangan dan tidak mengetahui historis lahirnya PDI Perjuangan. Mereka ini memang ingin menghancurkan PDI Perjuangan.

Kabarnya Mega menolak koalisi ini?

Sebagai pendiri dia pasti menangis melihat kondisi ini. Karena, saya dulu bersama Mbak Mega sering berurusan dengan hukum hanya untuk membesarkan nama PDI Perjuangan. Namun, saat ini ideologi partai seakan dikesampingkan hanya karena bagi-bagi kekuasaan.

Munculnya nama Boediono menjadi cawapres dikabarkan untuk mewakili pihak Mega, benarkah?

Saya pikir tidak. Boediono memang pernah dibesarkan Mega sewaktu memimpin kabinet. Namun, setelah Boediono menjadi menteri di kabinet SBY sudah tidak dekat lagi, karena Mega kecewa.

Bagaimana pandangan anda tentang PDI Perjuangan saat ini?

Banyak pengurus saat ini yang lupa dengan sejarah berdirinya PDI Perjuangan. Seharusnya mereka sadar, PDI Perjuangan pernah memenangi pemilu bukan karena koalisi atau bagi-bagi kekuasaan, tetapi karena semangat perjuangan yang tinggi. Karenanya saya harap kader PDI Perjuangan ingan tentang Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Terlebih, saat ini orang yang berjuang dari awal tidak dimasukan kedalam struktur kepengurusan partai.

Jika PDI Perjuangan akhirnya berkoalisi dengan Partai Demokrat, apakah anda bertahan?

Kami mendirikan partai ini dengan susah payah, saya pernah diculik dan dikucilkan. Buat apa saya pergi dari PDI Perjuangan. Ini sudah saya duga sebelumnya, PDI Perjuangan akan menjadi partai besar dan akan disusupi pihak-pihak yang ingin menghancurkan partai. (teb)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

DEMOKRAT : Belum Pikirkan Capres 2014

Partai.mestimoco.com -
Jafar Hafsah (Foto: Koran SI)
JAKARTA - Partai Demokrat menegaskan belum memikirkan tentang pencalonan presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum 2014 mendatang.

Ketua DPP Partai Demokrat Jafar Hafsah menegaskan pihaknya masih berkonsentrasi dan bekerja keras menjalankan mandat rakyat.

“Kalau ada yang berbicara soal capres, itu bukan sikap Partai Demokrat,” ujar Jafar melalui pesan singkat, Senin (3/1/2010).

Jafar mengungkapkan, partainya telah mencanangkan bahwa tahun 2010-2013 sebagai tahun kerja. “Bukan tahun politik,” jelas pria yang juga nenjabat Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini.

Diketahui sebelumnya, beredar sejumlah nama yang mempunyai peluang untuk maju sebagai capres Demokrat, antara lain istri Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Anas Urbaningrum, dan Edi Wibowo. Nama-nama itu disebut oleh kader Partai Ruhut Sitompul.(Adam Prawira/Koran SI/ton)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Arsip Blog