Kamis, Oktober 21, 2010

PDIP Masuk Kabinet

Partai.mestimoco.com - Isu akan masuknya PDIP ke kabinet ditanggapi santai Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Dia menyatakan tidak benar jika hal itu dimaksudkan sebagai tekanan bagi Golkar agar tidak kritis.

"Tidak ada tekanan, kita tidak merasa tertekan," kata Ical saat jumpa pers di sela-sela Rapimnas Partai Golkar, Selasa, 19 Oktober 2010.

Ical mengatakan jika benar PDIP ingin bergabung tidak ada masalah. Demikian halnya jika partai oposisi lainnya ingin bergabung. "Kalo benar PDIP ke kabinet welcome. Kalau Hanura, Gerindra mau gabung juga welcome," katanya.

Namun Ical mengingatkan, sebaikknya koalisi tidak diartikan bagi-bagi posisi. Kabinet seharusnya tidak hanya untuk tawar menawar politik semata tapi diisi oleh orang yang kompeten.

"Kabinet untuk orang-orang yang dinilai bagus. Bukan hanya bagi-bagi, bukan berdasarkan kursi. Tapi dari kemampuannya," ujarnya.

Sumber berita : http://politik.vivanews.com/news/read/183808-ical--kabinet-jangan-buat-bagi-bagi-kekuasaan

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Senin, Oktober 11, 2010

Disiplin anggota DPR Fraksi PDIP dipantau


Partai.mestimoco.com - Ada yang berbeda dari rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Perjuangan (DPP PDIP), Jumat (8/10). Tempat rapat yang biasanya di kantor DPP PDIP di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, berpindah ke Senayan, Markas para wakil rakyat.

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pun tampak hadir di gedung dewan siang itu. Rapat berlangsung tertutup selama kurang lebih empat jam. Sebagian besar anggota DPR dari F-PDIP yang berkantor di Senayan, tampak hadir. Dari daftar absensi, hanya sekitar empat atau lima anggota saja yang tertulis izin atau sakit.

Megawati menegaskan tak ada yang istimewa dari rapat kali ini. "Tidak ada yang istimewa atau urgent. Ini hanya mencoba tradisi baru saja. Beberapa anggota minta, rapat sesekali diadakan di Senayan. Ya saya iyakan, sekalian nostalgia," ucap mantan Presiden RI kelima itu dalam konferensi pers seusai rapat.

Para anggota fraksi pun mempergunakan momen tersebut untuk menyampaikan laporan dan perkembangan terbaru. Komisi I, misalnya, mendiskusikan perihal pembatalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda.

"Sementara Komisi III, berbicara tentang pemilian Kapolri. Ya dari masing-masing poksi memberikan laporan resminya kepada beliau," kata Ganjar Pranowo, anggota Komisi III DPR.

Selain mendengarkan laporan dari para anggota, Megawati juga menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan beberapa pesan. Salah satunya, terkait dengan perilaku kedisiplinan para anggota F-PDIP di DPR.

Beberapa anggota F-PDIP, salah satunya Panda Nababan tersandung dalam kasus cek lawatan. Meski tak menyebut kasus tersebut secara spesifik, imbuh Ganjar, Megawati berharap anggota F-PDIP tak ada lagi yang tersangkut masalah serupa.

"Bukan hanya soal korupsi, tapi juga asusila dan perilaku disiplin lainnya. Beliau bilang, kalau saya sudah bilang begini masih ada yang melanggar, silahkan tanggung sendiri akibatnya," tutur Ganjar menirukan perkataan putri mantan Presiden Soekarno itu.

Lebih spesifik lagi, Megawati mengingatkan para wakil rakyat dari partai berlambang banteng itu untuk lebih memperhatikan masalah kehadiran dalam rapat. "Bahkan beliau akan meminta laporan daftar hadir dari setiap fraksi untuk mengecek," pungkasnya. (*/OL-8)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Kementerian Perdagangan Harus Batasi Ritel Modern

Partai.mestimoco.com - Gempuran pasar modern semisal hypermarket, supermarket, minimarket dan sejenisnya, membuat sejumlah daerah mulai menata pasar tradisionalnya. Keberpihakan Kementerian Perdagangan terhadap pasar tradisional dipertanyakan.
Keprihatinan ini dikemu­ka­kan anggota Komisi VII DPR Bambang Wuryanto kepada Rak­yat Merdeka di Jakarta, kemarin. Me­nurutnya, jika situasi seperti ini, perlu adanya perlindungan da­ri pe­merintah terhadap para pe­modal kecil. Karena itu, pasar tra­disional perlu diperkuat.
“Usaha kecil harus tetap mam­pu mengge­rakkan roda perekono­mian. Jangan sampai perannya ter­­geser oleh ritel modern,” tegas Sekretaris PDIP ini. Saat ini ada beberapa ritel modern yang ber­ope­rasi di Indonesia antara lain Giant, Carrefour, Lotte Mart dan Wall Mart. Sementara Hypermart sebagian sahamnya memang sudah dikuasai investor asing.
Dalam kaitan dengan perma­salahan ini, peran pemerintah ha­rus memba­tasi produk-produk di pasaran modern. Perlu dialog antara pe­merintah dan para pe­dagang di pasar tra­disional.
“Meskipun kita sudah mema­suki persaingan global, bu­­kan berarti pemerintah dan Men­teri Perda­ga­ngan terlalu berfokus pada FTA (Free Trade Agree­ment). Harus ada concern dari pemerin­tah ter­hadap mereka yang ber­modal pas-pasan,” jelasnya.
Ketua Asosiasi Pe­dagang Pasar Tradisional Indo­nesia (AP­PTI) Ngadiran mengaku men­dapat­kan banyak keluhan se­pu­tar makin banyak ritel mo­dern di lingkungan pedagang pasar tra­disional. Khususnya di wila­yah Jabodetabek. Untuk itu, pi­haknya meminta agar ada pem­­batasan da­lam ekspansi ritel mo­dern ter­se­but.
Sementara ekspansi Carre­four SA semakin luas. Me­nu­rut la­poran keuangan peru­sahaan, Carrefour memiliki total 358 gerai di Asia hingga Desem­ber 2009. Dari jumlah itu, terma­suk 23 gerai di Malaysia, 44 gerai di Tha­i­land, dan dua gerai di Singapura.
Seperti dikutip dari The Wall Street Journal, terakhir jumlah gerai Carrefour mencapai lebih dari 70 gerai di kota-kota besar di In­donesia, seperti Ja­kar­ta, Ta­nge­rang, Bekasi, Ban­dung, Su­­­ra­­baya, Makassar, Me­dan, Bali dan lainnya.
External Com­mu­nications Ma­nager PT Carre­four Indonesia Hendri Satrio me­negaskan, dari sisi konsumen, antara pasar tra­disional dengan pasar modern sudah berbeda. Di mana konsu­men akan datang ke pasar tra­disional sehari sekali, se­dangkan ke Carrefour hanya sekitar dua kali sebulan. “Jadi tidak akan me­­resahkan pa­sar tra­disional,” ujar­nya. [RM]
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Arsip Blog