Sabtu, Maret 31, 2012

Kader PDIP Tetap Demo Soal BBM Walau dilarang MEGAWATI

PDIP.kabmalang.com -Dewan Pimpinan Cabang PDIP Tuban, Jawa Timur bersama ratusan kader PDIP di Tuban menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jalan Teungku Umar, Tuban.

Massa seakan-akan tak menggubris perintah ketua umum mereka, Megawati Soekarnoputri, yang telah meminta seluruh kader PDIP untuk tidak ikut berdemonstrasi. “Kami tolak kenaikan BBM. Pak SBY tolong dengar aspirasi kami,” teriak kader PDIP Tuban itu, Selasa 27 Maret 2012.

Mereka berorasi sambil berjalan menuju Gedung DPRD Tuban dengan kawalan petugas kepolisian Polres Tuban. Arus lalu-lintas pun tak pelak mengalami gangguan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Tuban, Karjo, ikut berorasi menyuarakan dampak negatif kenaikan harga BBM. “Harga barang kebutuhan pokok dan barang-barang lain membumbung. Maka kami kader PDIP menolak kenaikan BBM oleh pemerintah,” teriak Karjo.

Demonstran PDIP itu juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM. Massa PDIP juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan kenaikan harga BBM. Aksi tolak kenaikan BBM oleh kader PDIP ini tidak hanya terjadi di Tuban,

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Surat Harian Resmi Partai Demo BBM

PDIP.kabmalang.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang kadernya turun ke jalan untuk demo menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mega PDIP Kab Malang
Mega menuangkannya larangan berdemo dalam surat harian resmi partai. surat itu bertanggal 26 Maret 2012. Surat itu bernomor No 1825/IN/DPP/III/2012, dengan keterangan instruksi, sifat segera. Berikut isi lengkap surat Megawati:

Merdeka !!!

Sehubungan dengan Surat DPP PDI Perjuangan Nomor : 1809/ IN/ DPP/ III/ 2012, tanggal 15 Maret 2012, tentang instruksi, serta mencermati perkembangan situasi yang ada saat ini, maka DPP PDI Perjuangan menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Menegaskan bahwa pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM oleh struktural partai di seluruh Indonesia disampaikan kepada DPRD/ Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayahnya masing-masing.
  2. Dalam menyampaikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM dilarang menggunakan atribut partai dan tidak boleh melibatkan pihak ketiga di luar kader partai.
  3. DPP PDI Perjuangan menginstruksikan kepada DPD dan DPC Partai se-Indonesia untuk waspada terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan membuat kerusuhan dan dapat merusak citra Partai.
  4. Menginstruksikan kepada DPD dan DPC PDI Perjuangan se-Indonesia untuk tidak melakukan aksi pengerahan massa ke Jakarta terkait penolakan kenaikan BBM tanpa ada izin resmi dari Ibu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.
  5. Apabila DPD dan DPC Partai akan menyampaikan sikap penolakan kenaikan BBM dengan jumlah peserta yang besar di wilayah setingkat propinsi maka harus seizin DPP Partai.

Demikian instruksi ini disampaikan untuk dilaksanakan dan dipatuhi dengan penuh tanggung jawab sebagai kader Partai, atas perhatiannya di ucapkan terima kasih.

TTD
Ketua Umum & Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan
Sumber : http://news.detak.com/read/2012/03/29/115712/1879846/10/di-depan-mega-baitul-muslimin-indonesia-minta-maaf-ikut-demo-bbm?9922022
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Fraksi PDI Perjuangan WalkOut

PDIP.kabmalang.com -
Ilustrasi Kabmalang.com
Anggota FPDIP menyanyikan lagu 'Revolusi', pada saat meninggalkan ruang ruang rapat. Tindakan tersebut dilakukan saat walk out dari rapat paripurna penentuan kenaikan harga BBM.

Secara kompak disaat keluar dari ruang sidang, Sabtu (31/3) dini hari.tadi mereka menyanyikan "Revolusi.. revolusi.. revolusi sampai mati!".Mereka bernyanyi sambil mengepalkan tangan sejak dari dalam ruang paripurna hingga masuk ke dalam lift yang berada di lantai 3.

Menurut Sekjen DPP PDIP, Tjahjo Kumolo, forum rapat paripurna tersebut tidak menghargai pendapat FPDIP. Partai ini pun konsisten menolak kenaikan BBM.

"Ya tentu karena kita tidak dihargai makanya kita keluar," kata Tjahjo saat keluar dari ruang rapat.

Menurut dia, kenaikan BBM ini semua diserahkan pada rakyat. Karena itu biar rakyat yang menilai.

"Kita serahkan kepada rakyat. Biar mereka yang menilai," ucap Tjahjo.
.
Sumber : Berbagai media

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Demo Gerakan Rakyat Malang (GERAM) dan PDI Perjuangan

PDIP.kabmalang.com - Demo Tolak Kenaikan harga BBM yang dilaksanakan oleh Gerakan Rakyat Malang (Geram) adalah demo yang di inisiatori oleh PDI Perjuangan Kabupaten Malang


Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Sabtu, Maret 24, 2012

PDI Perjuangan Minta Tak Anarkistis

PDIP.kabmalang.com - GELOMBANG aksi penolakan kenaikan BBM, tampaknya, akan tereskalasi dengan besar pada 27 Maret. Pasalnya, jajaran PDI Perjuangan Jatim sepakat untuk merencanakan aksi bersama di seluruh Jatim pada tanggal tersebut.
ilustrasi PDI Perjuangan Kab malang
Itu diungkapkan Sekretaris DPD PDIP Jatim Kusnadi. "Memang sudah menjadi garis partai untuk menolak rencana kenaikan BBM yang diberlakukan pemerintah pada 1 April mendatang," katanya. Aksi bersama yang bakal dilakukan besar-besaran pada 27 Maret itu merupakan aksi spontan.

Untuk itu, Kusnadi mengatakan bahwa sikap resmi DPD PDIP Jatim terhadap aksi tersebut adalah mendukung. "Tapi dengan catatan. Yakni, jauhi sikap-sikap anarkistis dalam aksi menolak rencana kenaikan BBM tersebut," tandasnya.

Kusnadi juga mengatakan bahwa partai telah memerintah seluruh kepala daerah yang berangkat dari PDIP untuk ikut menyuarakan penolakan terhadap rencana kenaikan BBM. "Itu merupakan konsekuensi logis. Sebab, partai telah menghitung bahwa tanpa harus menaikkan harga BBM, sebenarnya masih banyak skema lain yang bisa dilakukan untuk menutup subsidi tersebut," terangnya.

Di Surabaya, Senin lalu (19/3), DPC PDIP Surabaya melakukan rapat internal untuk menyikapi permasalahan tersebut. "Ada sejumlah keputusan yang kami hasilkan," kata Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Yang pertama adalah mendesak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (yang berangkat dari PDIP) untuk menolak kenaikan BBM dalam rapat paripurna yang sedianya digelar di DPRD Surabaya pada 27 Maret. Yang kedua adalah memerintah semua pengurus anak ranting, ranting, PAC, dan DPC ikut dalam aksi massa ke balai kota dengan mengajak masyarakat dan berbagai elemen seperti mahasiswa, serikat pekerja, dan ormas.

Whisnu memperkirakan bahwa jumlah orang yang akan melakukan aksi serentak pada 27 Maret di Surabaya mencapai sekitar 15 ribu. "Itu perkiraan kasar kami. Dan kemungkinan besar bisa bertambah jika melihat situasi dan perkembangan yang ada," ucap pria yang juga menjabat wakil ketua DPRD Surabaya tersebut.

Di bagian lain, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Bidang Kehormatan yang sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari DPC PDIP Surabaya terkait dengan aksi penolakan kenaikan harga BBM tersebut. "Sebagai petugas partai, tentu saja kami akan melakukan apa yang telah menjadi garis partai," terangnya.

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Jumat, Maret 23, 2012

Harga BBM Naik untuk Menghemat Anggaran

PDIP.kabmalang.com -Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak masuk akal. Pemerintah dinilai tak punya dasar dalam mengambil kebijakan penaikan harga BBM
 
Pernyataan tersebut mengemuka dalam konferesi pers yang digelar Fraksi PDI Perjuangan di Lantai 7 Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Rabu (29/2). Konferensi dibuka Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto dan dibahas Kepala Kelompok Fraksi VII PDI Perjuangan Daryatmo Mardiayanto.
 
Menurut Daryatmo, keinginan pemerintah menaikan harga BBM dan menghemat anggaran adalah alasan yang keliru. "Sebagian besar subsidi BBM dinikmati kelompok masyarakat bawah. Sebab, dokumen Bank Dunia tentang skenario pengurangan subsidi BBM menunjukan, dari total premium yang dikonsumsi rumah tangga, 64 persennya dinikmati sepeda motor. Sedangkan mobil hanya 34 persen. Dan pengguna sepeda motor adalah masyarakat kelas menengah ke bawah," terang anggota Komisi VII DPR itu.
 
Selain itu, lanjut Daryatmo, data Susenas BPS menunjukna 65 persen bensin ternyata dikonsumsi masyarakat kelompok miskin dan menengah ke bawah. "Sementara kelompok rumah tangga menengah atas dan kaya hanya mengkonsumsi delapan persen." 
 
Data primer dari kegiatan survei yang dilakukan tim dari PDI Perjuangan memperkuat kajian bahwa subsidi BBM lebih banyak dinikmati kelompok menengah bawah. "Ini sangat berbeda dengan klaim pemerintah yang menyatakan 77 persen subsidi BBM dinikmati 25 persen kelompok rumah tangga tertinggi," jelasnya.
 
Selain itu, Daryatmo menyoroti turunnya anggaran subsidi BBM. Menurutnya, besaran anggaran subsidi BBM turun dari tahun ke tahun. "Kenaikan anggaran justru terjadi untuk belanja birokrasi, dari 16,3 persen menjadi 25,0 persen atau naik 21,0 persen. Sementara subsidi BBM turun dari 18,8 persen menjadi 8,7 persen, atau menurun sekitar 53,6 persen," jelasnya.
 
Karena itu, PDI Perjuangan bersikap bahwa alasan pemerintah memangkas anggaran subsidi amat keliru. Sebab, tak didasarkan atas pertimbangan yang detail.

Sumber : www.pdiperjuangan.or.id

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Minggu, Maret 18, 2012

25 Unit Gerobak kepada Tukang Cendol

PDIP.kabmalang.com -
ilustrasi pdip kab malang
Secara umum Orang kaya tidak akan mengalami dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) harga yang rencananya akan dilakukan pemerintah, 1 April 2012 ini. Sebab mereka akan membebankannya kepada rakyat kecil.
"Karena pemilik perusahaan adalah orang kaya, makanya kalau pemerintah menaikan harga BBM, orang kaya tadi tinggal menimpakannya kepada rakyat kecil melalui menaikan harga-harga yang dihasilkannyaa.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Bidang UKM DPD PDIP Sumut, Sofyan Tan, dalam acara launching Gerobak Cendol Cinta Merah Putih di Taman Ahmad Yani Medan Sabtu (10/3). Launching ditandai dengan pemberian secara simbolis 25 unit gerobak kepada tukang cendol yang ada di Medan.

Menurut Sofyan, setiap harga BBM naik dipastikan akan berdampak kepada masyarakat kecil dan lapangan kerja. Sebagai negara penghasil minyak, tidak seharusnya pemerintah membebankannya kepada masyarakat dengan menaikan harga BBM. "Sebenarnya persoalannya ada pada infrastruktur yang kurang baik, masih banyaknya pungli-pungli, dan korupsi di birokrasi yang mencapai puluhan triliunan rupiah pertahun dari APBN, dan itu seharusnya dinikmati oleh masyarakat. Kalau itu dihemat tidak seharusnya rakyat dibebani dengan kenaikan harga BBM," katanya.

Cekik Leher

Sofyan menjelaskan, bila kenaikan harga BBM itu diberlakukan 1 April 2012, berarti pemerintah sama saja mencekik "leher" rakyat kecil (masyarakat ekonomi menengah ke bawah). Karena orang-orang kaya pemilik perusahaan akan berlomba-lomba menaikan harga-harga kebutuhan rakyat.

"Contohnya pengusaha mi instan tidak mau rugi tentu akan menaikan harga produknya. Itu dilakukan untuk menutupi biaya operasionalnya akibat dari kenaikan harga BBM itu. Jadi yang menanggung dampak dari kenaikan BBM itu adalah rakyat kecil juga kan ?" Katanya.

Sofyan Tan mengatakan, kenaikan harga BBM tidak bisa menjawab segala persoalan yang dihadapi pemerintah saat ini, terutama untuk mengurangi biaya subsidi yang terus membengkak. "Untuk menjawab persoalan itu, pemerintah harus melakukan perbaikan infrastruktur jalan serta memberikan pelayanan yang baik bagi semua masyarakat. Jangan lagi ada pungli bagi pengusaha agar beban dari pengusaha itu tidak dibebankan lagi kepada masyarakat kecil sebagai konsumen dari produk-produknya. Juga korupsi serta memperbaiki infrastruktur," paparnya.

Tujuan nasional

Sementara mengenai peluncuran Gerobak Cendol Cinta Merah Putih Tan mengatakan, secara umum kegiatan itu dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan nasional yakni masyarakat yang mandiri dalam perekonomian.

"Kita meluncurkan gerobak es cendol untuk memberikan lapangan kerja bagi masyarakat kecil.Ini sebagai langkah konkrit, untuk mengentaskan masyarakat miskin kota. Di samping sebagai upaya untuk mencintai dan menjaga produk Indonesia dari klaim bangsa lain," kata Sofyan Tan.

Dikatakannya, es cendol merupakan, produk Indonesia yang harusnya mampu menjadi minuman rakyat. Melalui gerobak merah putih ini, berarti mencintai makanan secara keseluruhan dengan sasaran rakyat miskin. (rrs)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Minggu, Maret 11, 2012

Yudi Sukrisno Banteng Pagelaran

PDIP.kabmalang.com - Jambegede adalah sebuah dusun di Desa Kanigoro Kecamatan Pagelaran, sebuah dusun yang terletak di ujung sebelah barat Kecamatan Pagelaran, lokasinya yang terletak di dekat embung menjadikan dusun ini memiliki wilayah pertanian yang subur.

Pada tahun 1987 seorang anak muda yang bernama Yudi Sukrisno mengikuti kampanye PDI dan diketahui oleh aparat desanya,  masa itu simpatisan PDI menjadi orang yang dimusuhi dan mendapat perlakuan represif, terlebih orang tuanya adalah purnawirawan, sehingga selepas kampanye, pamong desa mendatangi orang tuanya dan meminta pemuda yang juga anggota FKPPI tersebut untuk menjauhi PDI..

Darah muda masih meliputi pemuda Yudi Sukrisno, sehingga dia tetap terus saja mengikuti kegiatan-kegiatan yang berikutnya, sehingga dia pernah ditempeleng oleh aparat. Hal itu tidaklah menyurutkan langkahnya dia tetap terus bergerak dan pada saat pelaksanaan pemilu yang biasanya di dusun tersebut hanya memiliki 16 orang pemilih PDI suaran pemilih menjadi diatas 50an orang.

Ditahun 1992 Yudi Sukrisno semakin berani menunjukkan jati dirinya dengan menggambar Logo PDI di pintu luar rumahnya. Dia mulai mengadakan kegiatan kampanye dengan mengundang Bx Suherman yang akibatnya orang tuanya mendapat surat panggilan dinas dari koramil, karena sang bapak merasa sudah menjadi masyarakat biasa maka beliau tidak menghadiri dan setelah beberapa hari petugas mendatanginya dan meminta agar Yudi Sukrisno tidak aktif di PDI. Sang Bapak hanya menjawab "Saya akan sampaikan kalau sudah waktunya". Hasil pemilu tahun 1992 didusun Jambegede PDI menjadi semakin bertambah banyak dan menjadi mayoritas.

Pada tahun 1999 dia mendapat kesempatan emas untuk mengisi daftar isian calon legislatif dari Kecamatan Gondanglegi, dimana dari 16 calon yang diusulkan hanya tersedia untuk 5 nama, karena pada saat itu menjadi dewan bukanlah tujuan ikut berpartai maka dia mengisi lima nama yang menurutnya layak dan mampu mengemban jabatan tersebut dan dia "tidak" menuliskan namanya. 

Jabatan Ketua PAC di pegang oleh Yudi Sukrisno pada tahun 2000 sebagai Ketua PAC pertama kecamatan Pagelaran, dan yang unik karena administrasi yang belum begitu baik dia mendapatkan SK sebanyak 2 kali dengan isi yang sama persis. Kini sebagai seorang yang kenyang pengalaman dan merasakan pahit getirnya berpartai dia berharap Struktural dan wakil rakyat dari PDI Perjuangan dapat berperan aktif turun ke masyarakat

Ralat dari Sdr Yudi Sukrisno : ralat: cerita yg ditempeleng oleh aparat desa kala itu bkn aku,tp org yg namanya Saidun saat itu jd Hansip. Masa2 itu kel.ABRI kan masih sangat disegani, dan terbukti kala kampanye/konvoi promeg di wilayah Malang bnyk diikuti oleh anak2-nya Yon 512 shg kala itu polisi gk brani mencegah konvoi-an walau menerjang lampu merah.
Terimakasih ralat yang diberikan (Red)

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Sabtu, Maret 10, 2012

Nur Chosim Kusir Delman

PDIP.kabmalang.com - Tentunya kita ingat sair lagu yang akrab disaat kita masih sekolah di Taman kanak- kanak sebuah lagu yang bunyinya
Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota
naik Delman istimewa kududuk dimuka
duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
mengendali kuda supaya baik jalannya
tuk ...tik..tak...tik ... tuk
tuk ...tik..tak...tik ... tuk
tuk ...tik..tak...tik ... tuk swara sepatu kuda

Nur Chosim adalah salah satu kader partai PDI Perjuangan yang mata pencahariannya menjadi seorang kusir delman, bapak 2 orang anak ini sehari hari menjalankan delmannya di Kepanjen khususnya daerah Mangunrejo, Panggungrejo, Kemiri, Tegalsari dan bahkan kadang sampai ke Gampingan Pagak.

Pekerjaan yang diwarisi dari orang tuanya ini dijalani sejak masih bujangan. Dalam situasi kemajuan jaman dia berusaha untuk terus bertahan dari himpitan persaingan dengan Angkudes. Tetapi karena angkutan kendaraan yang ditarik oleh kuda ini tidak memiliki trayek khusus yang harus dilalui maka dia dapat memasuki gang-gang kecil sehingga lebih fleksibel bagi para penumpangnya.

Dengan biaya rata-rat Rp 3.000,- dia dapat memperoleh penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarganya, kadang di malam minggu dia menjalankan delmannya di seputar kawasan Stadion Kanjuruhan sebagai delman wisata.

Bagi masyarakat yang ingin menyewa kendaraan ini, dia memiliki 2 macam kendaraan yaitu Delman dan Bendi, untuk delman dia menyewakan dengan biaya Rp. 100.000 (seratus ribu) per hari, untuk Bendi biayanya Rp. 200.00 (Dua ratus ribu) dan dapat menghubungi langsung pada telpon 0341-2940508

Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

Arsip Blog