Kamis, September 16, 2010

'Otot' Partai Itu Berpulang

MestiMoco.com -KABAR duka datang dari keluarga besar satuan tugas (satgas) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Yanto atau yang akrab disapa Pak Ulo, mengakhiri tugas hidupnya dan kembali ke pangkuan Tuhan pas di hari pertama Lebaran Idul Fitri Jumat (10/9) lalu. Pria sepuh itu meninggal dunia karena kanker paru yang diidapnya. Tumor ganas berrpusat di paru-parunya itu diketahui sudah sangat terlambat. Rekan-rekannya di DPD mengatakan, kanker yang diidapnya sudah pada stadium lanjut. "Saat kami antar ke RSUD DR Soetomo Surabaya beberapa waktu lalu, kankernya sudah stadium 4," kata Komandan Satgas DPD Jatim, Suyanto, Rabu (15/9).

Pak Ulo mengembuskan nafas terakhirnya di kediamannya, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (10/9). Di kota dingin itu pula ia dikebumikan. Sejumlah handai tolan dan anggota satgas DPD ikut mengantarnya ke kubur. "Kami melayat ke sana satu patroli (12 orang). Maklum, masih banyak yang mudik," kata Suyanto.

Di mata Suyanto sendiri, Pak Ulo adalah sosok yang penuh semangat. Di usia senjanya, Ia tetap lelaki yang penuh disiplin. Sejak dari zaman Pro Mega, hingga waktu belakangan ini sebelum ajal menjemputnya.

Pak Ulo, seperti halnya sejumlah anggota satgas lainnya, adalah rakyat biasa. Ia bukan siapa-siapa. Hanya seorang warga yang menceburkan diri dalam gerakan perlawanan rakyat kepada pemerintahan otoriter pada dekade 90-an. Ia menjadi salah satu dari sekian 'otot partai' dalam beberapa kali perlawanan fisik saat menghadapai tindak represif aparat pada saat itu.

Dewasa ini, ketika masa-masa tekanan fisik oleh negara telah berlalu, Pak Ulo termasuk para satgas pada umumnya, tidak saja melatih otot mereka dengan latihan-latihan fisik. Sedikitnya 55 anggota aktif satgas DPD Jatim membekali diri mereka dengan ilmu-ilmu strategi dan taktik politik.

"Setiap minggu kami masih rutin melakukan pertemuan untuk berdiskusi. Banyak hal yang kami diskusikan. Mulai dari situasi politik hingga penataan kepribadian dan tingkah laku anggota," ungkap Suyanto.

Apa yang diungkapkan Suyanto kiranya benar adanya. Buktinya, dalam pilkada Surabaya beberapa saat lalu, seluruh anggota satgas terlibat dalam kerja-kerja penggalangan dukungan, termasuk almarhum.

Malah, Pak Ulo, pada pilkada Kabupaten Malang ikut menggalang dukungan untuk memenangkan calon dari PDI Perjuangan. Ia pun kerap bolak-balik dari Surabaya ke Malang untuk kerja-kerja pemenangan pasangan yang didukung partai.

"Karena rumah saya di sana (Malang), Saya merasa berkewajiban untuk ikut memenangkan calon dari PDI Perjuangan. Meski yang Saya lakukan tanpa kordinasi langsung dengan DPC Kabupaten Malang," ungkapnya suatu ketika.

Di lain kesempatan, dalam perbincangan dengan www.pdiperjuangan-jatim.org di sebuah warung di sekitar Sekretariat DPD Jatim, Pak Ulo 'menyalak' ketika mendengar kabar kasus pembubaran acara sosialisasi kesehatan gratis yang kuat dugaan dilakukan FPI. Acara yang dilangsungkan 24 Juni lalu itu diikuti dua anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Ribka Tjibtaning dan Rieke Dyah Pitaloka.

"Ini penghinaan kepada wakil rakyat dan partai. Kami menunggu instruksi untuk diberangkatkan ke Banyuwangi. Mereka (diduga FPI) sudah membangunkan macan tidur (satgas)," kata Pak Ulo begitu mendengar kabar itu.

Semangat seperti dimiliki Pak Ulo, mewakili semangat Satgas DPD PDI Perjuangan Jatim lainnya. Mereka yang 'terlahir' sebagai otot partai akibat represifitas pemerintahan orba kala itu, kini beradaptasi dengan zaman. Mendikusikan strategi dan taktik politik kini juga menjadi keseharian satgas. Meski begitu, otot itu tak betul-betul dipupus. Sebab, penginjakan harga diri partai masih kerap terjadi tanpa kejelasan hukum dari pihak berwajib. (her)

http://www.pdiperjuangan-jatim.org/v03/index.php?mod=berita&id=3621
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini.Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.

www.MestiMoco.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang

Arsip Blog